ENTREE : "PLATO (428-348 SM)"  

21 Apr 2008

Plato lahir sekitar 427 SM dari sekitar bangsawan Athena yang hidup ketika Yunani menjadi pusat kebudayaan selama empat abad. Ketika lahir, Plato diberi nama Aristokles. Tetapi ketika dewasa ia menjadi jago gulat terkenal dengan julukan "Plato" diatas ring. Keluarga Plato berperan aktif dalam kehidupan politik di kotannya, karena ayah Plato, Ariston adalah keturunan Kodrus, raja terakhir Athena. Sedangkan ibunya adalah keturunan Solon, peletak dasar hukum Athena yang terkenal.

Seperti anggota keluarga politik umumnya, ambisi Plato tadinya tertuju ke bidang lainnya. Ia berhasil memenangkan kejuaraan gulat dalam pekan Isthmian. Namun, Plato tak pernah berhasil lolos ke Olimpiade di Olympia. lalu ia juga mencoba menjadi penyair tragedi, tetapi ia gagal di berbagai sayembara. Karena kegagalan-kegagalan tersebut, Plato memutuskan untuk mempelajari filsafat dengan mendengarkan percakapan Sokrates. Sejak itu, selama sembilan tahun berikutnya Plato duduk di dekat sang guru dan menyerap gagasan-gagasannya. Metode Sokrates lewat "bertanya" membuat Plato menyadari kemampuan intelektualnya, serta menyadarkannya akan kemungkinan-kemungkinan masalah yang tak ia sadari.

Walaupun telah menemukan dunianya, Plato sempat tergoda untuk masuk ke dunia politik. Namun, keinginannya itu menjadi surut setelah mengamati perilaku para politisi Athena pada saat itu. Tokoh yang menjadi contoh dan teladan bagi Plato adalah Sokrates. Setelah Sokrates dihukum mati, Plato bersama teman-temannya pindah ke Megara untuk meneruskan cita-cita guru mereka. Ketika berumur 40 tahun, Plato pindah ke istana Dyonisios di kota Sirakus, Sisilia. Melalui raja itu Plato ingin mewujudkan cita-citanya tentang penguasa yang adil. Namun, ia gagal total malah hampir saja dijual sebagai budak di kota Aegina. Untung ia bertemu dengan teman yang kemudian menebusnya. Akhirnya Plato kembali ke Athena. Ketika temannya itu menolak untuk menerima kembali uang tebusan tersebut, Plato lalu menggunakan uang itu untuk mendirikan sekolahnya yang termasyhur, yakni AKADEMIA (387 SM).

Jadi, Universitas atau akademia Eropa pertama didirikan dengan uang penjualan seorang filsuf. Plato kembali ke Sisilia dua kali, namun ia selalu gagal mempengaruhi para penguasa di sana. Tahun-tahun terakhir hidupnya dipergunakan oleh Plato untuk mengajar di Akademia. Akademia Plato semakin berkembang di Athena, namun akhirnya ditutup oleh kaisar Justianus pada 529 M. dalam usahanya menghapuskan budaya Hellenistik dan menggantikannya dengan ajaran kristen. Para sejarawan, melihat peristiwa tragis ini sebagai tanda berakhirnya budaya Yunani-Romawi Kuno dan dimulainya zaman kegelapan, yakni Abad Pertengahan.

Selama menjalani kehidupan yang beragam, Plato rajin menulis. Hampir semua tulisannya ditulis dalam bentuk dialog. Di dalam dialog-dialog itu, Plato memakai Sokrates sebagai tokoh yang mengemukakan pendangan-pandangannya. Salah satu karya yang paling terkenal adalah Politeia ("Negara"), yang memuat ajaran Plato tentang negara.

AddThis Social Bookmark Button

Design by Amanda @ Blogger Buster