Hamil Membuat Remaja Depresi, Apalagi Harus Melahirkan  

28 Mar 2008

Hamil Membuat Remaja Depresi, Apalagi Harus Melahirkan
Majalah Gemari, April 2007

Tontonan drama di layar kaca belakangan ini banyak menyorot pergaulan bebas remaja yang berdampak kehamilan, antara melakukan abortus atau menikah dalam usia dini. Sebut saja sinetron Pernikahan Dini. Toko dini yang diperankan bintang remaja Agnes Monica, menggambarkan seorang ibu muda, masih berstatus siswi SMU harus merawat bayi dengan gejolak emosi luar biasa.

Hamil, sudah membuat remaja depresi. Apalagi, bila harus melahirkan, mengasuh anak, pasti akan ada ketegangan-ketegangan sendiri," ucap Dr. Hilma Paramita, dokter Klinik Remaja Yayasan Pelita Ilmu. Dalam kasus Dini, persoalan yang dihadapi hanya terbentur pada ketidaksiapan mental. Padahal, ada banyak permasalahan fisik yang bakal dihadapi remaja, seperti penyakit preeklampsia.

Preeklampsia atau keracunan hamil, ungkap dokter muda lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, merupakan penyakit yang banyak ditemui pada kasus kehamilan di usia remaja. Pembuluh darah membengkak sehingga sering timbul pendarahan dan tekanan darah tinggi. Hal ini yang bisa berdampak penderita tidak bisa melihat secara sistemik. Dan bila sampai terjadi kejang-kejang, bukan lagi disebut preeklampsia, melainkan eklampsia.

Untuk membantu proses persalinan, tindakan yang dilakukan adalah menjaga tekanan darah jangan sampai tinggi dengan pemberian obat-obatan. Dan itu baru bisa dilakukan bila penderita dirawat langsung di rumah sakit. Terkadang, operasi caesar harus dilakukan guna mempercepat proses persalinan dan membantu mengurangi rasa sakit yang dialami penderita selanjutnya.

"Tidak jarang, remaja mengalami trauma lahir karena jalan lahir (rahim) masih kecil, sehingga robekan jalan semakin besar," jelas Hilma. Kehamilan usia remaja yang berdampak preeklampsia ini, bisa disebabkan faktor fisik yang tidak mendukung dan tidak baiknya perawatan antenatal care sebelum bayi itu lahir. Umumnya, remaja malas melakukan cek dan recek ke dokter karena ketidaktahuan dan rendahnya pengetahuan orang tua membimbing mereka.

Klinik Remaja

Malasnya remaja berkonsultasi tentang masalah kesehatan reproduksi (kespro) yang dialami dengan tim ahli, mungkin tidak akan terjadi bila telah mengenal Klinik Remaja Yayasan Pelita Ilmu. Bangunan yang lebih mirip sebuah sanggar ini, memang tidak seperti balai pengobatan umumnya. Bahkan, tim dokter, konselor maupun perawat yang diterjunkan langsung menangani permasalahan remaja dari kasus narkoba, HIV, kespro maupun konseling adalah tenaga-tenaga muda tanpa berbaju seragam medis. "Semua ditata agar remaja mudah cepat akrab dengan yang ada di sini. Dengan begitu, mereka bisa curhat dan bicara terbuka dengan kami," ucap Faizah, koordinator Klinik Remaja YPI.

Klinik Remaja ini memang baru berumur satu tahun, namun kiprahnya sudah begitu banyak membantu meringankan persoalan-persoalan remaja. Berlokasi di Jl. Pancoran Timur 26 A Jakarta Selatan, Klinik ini sudah merangkul sekitar 300 lebih remaja untuk melakukan konseling maupun pengobatan, baik melalui hot line ataupun datang langsung. "Lebih banyak remaja laki-laki yang datang karena kasus narkoba lebih banyak di sini, sekitar 31 persen. Sedang kehamilan tidak diinginkan ada sekitar 5 persen," jelas lulusan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia ini.

Menurut Faizah, ada dua fasilitas yang didapatkan dari klinik remaja ini. Pertama pengobatan dan konsultasi kesehatan umum. Kedua, Layanan kesehatan Reproduksi. Dalam pelayanan kedua ini remaja bisa memperoleh informasi yang komplit sekitar alat reproduksi, proses kehamilan, alat kontrasepsi, Infeksi Menular Seksual (IMS), HIV/AIDS, juga permasalahan yang dihadapi remaja seperti keputihan, menstruasi, pacaran, hubungan dengan guru, orangtua, teman-teman dan kasus lainnya. Bahkan, tes kesehatan seperti HIV, narkoba, kehamilan pun bisa dilakukan dengan tetap menjaga kerahasiaan si remaja.

Dalam menyosialisasikan programnya, klinik ini pun melakukan kunjungan ke sekolah-sekolah untuk memberikan berbagai pengarahan dan pelayanan pengobatan remaja. Dan setiap jam 9.00 - 10.00, Anda bisa mendengar konsultasi berbagai penyakit dengan dokter ahli dari klinik remaja lewat acara "Klinik Kita" di Radio Bahana.

AddThis Social Bookmark Button

Design by Amanda @ Blogger Buster